Thursday, September 13, 2012
Episode Baru Arsitektur dan Jogja
Pertama kali datang ke Jogja sudah berfikir macam-macam.
Sepertinya saya akan belajar Menari di sini.
Bakal sering wisata ke tempat kuno unik khas Jawa.
Menikmati menu-menu makanan baru.
Mungkin ketemu cowok ganteng yang ternyata masih keluarga Keraton.
Hahaha, kebanyakan nonton FTV ini :)
And this is it, Arsitektur.
Setiap ketemu kenalan baru, pasti langsung dibilang "pinter gambar ya..."
Oh, emang anak arsi identik dengan pinter gambar?
Saya masuk arsitektur bukan karena pintar gambar tapi karena tertarik dengan bangunan.
Arsitektur itu lucu.
Seperti karya seni ukuran ekstra besar.
Padahal dia cuman susunan material kecil, seperti bata.
Kata baru di awal masuk kampus.
Matrikulasi.
Bukan kata yang familiar untuk mahasiswa S1 memang.
Tapi di arsitektur ada kuliah itu.
Kegiatannya menggambar.
Media menggunakan kertas A3.
Alat pensil 2B.
Well, dalam pikiran saya "bisa tidak ya kita mulai dari kertas yang lebih kecil?"
A3 itu luas banget...
Gimana caranya agar saya bisa menuhin satu kertas itu dengan gambar.
Damn! ternyata saya diberi 3 lembar untuk diisi gambar, bukan cuma 1.
Matrikulasi ini ternyata berlanjut selama semester 1.
Saya jadi sering jalan-jalan di sekitaran kota jogja.
Tamansari, Malioboro, Titik Nol, Kota Gede...
Tapi... juga jadi sering nongkrong panas-panasan di pinggir jalan.
ini tentang:
SKETSA
*Saya kira kegiatan seacam itu cuman untuk teman-teman seni rupa.
Arsitektur jadi terasa ambigu di tengah fakultas Teknik.*
Panas, keringat bercucuran, kulit yang sudah hitam tambah memerah.
Satu sampai dua kali seminggu dan akan berlanjut selama satu semester.
Ada perasaan bangga saat duduk di pinggiran jalan itu.
Berasa seperti seniman.
Duduk berkelakar tanah.
Mengacung acungkan pensil kayu untuk mengukur tinggi bangunan.
Sesekali orang yang melitas, melihat dengan ekspresi ingin tahu.
Huhuhu...
I'm really happy...
Nilai C, D, C-----(baca: ce minus minus minus minus minus) yang artinya sama dengan D- (baca: de minus) haha atau bahkan U yang artinya ulang.
Setsa yang saya buat tidak pernah menyentuh nilai B atau bahkan A.
Maksimal B-- (baca: be minus minus) atau C+ (baca: ce plus).
Jelek sekali ternyata gambar saya.
Catatannya asdos macam-macam.
Prespektif salah.
Proporsi gambar terlalu kecil.
Kaga ada suasana.
Warna kurang matang.
Bentuk awannya aneh...
ASTAGHFIRULLOH HALADZIMMMM...
Banyak kali maunya itu asdos.
Arsitektur kan cuman gambar bangunan.
Kenapa harus digambar suasananya.
Manusia, mobil...
Ya kalau pohon masih wajar lah...
Tapi bentuk awan pun juga ikut dikomentari???
ckckck
Ingin rasanya pindah ke Teknik Sipil.
Desperate.
Banyak sketsa yang harus diulang.
Telpon mommy di rumah.
Udah ga sanggup rasanya di arsitektur.
Padahal baru empat minggu.
Gimana empat tahun??
Ingin masuk arsitektur, tapi ga bakat gambar...
Pikir ulang saja lah...
Tapi kalo cuman karena ga bisa gambar lalu kamu menyerah, bisa nyesel seumur hidup loh... :))
Labels:
semester satu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hai mbak salam kenal! Saya muhamad nur azis tertarik dengan artikel yang anda buat ini. Banyak wawasan tentunya dari catatan ini. Saya ingin kuliah ke arsitektur,sekarang masih smk kelas 3. Ditunggu dong mbak pengalaman-pengalamannya lagi. Terima kasih, salam sukses :)
ReplyDeleteSketsanya kayaknya udah bagus deh, tp emg klo dosen dan asdos berkata lain apa boleh buat yak..
ReplyDeleteklo masih semester 3, satu angkatan dong :D